JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tengah menghitung hari. Tampaknya, calon Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut tak lama lagi bakal meninggalkan Indonesia dan bertolak ke Washington DC, Amerika Serikat.
"Kalau secara resmi sih tidak, tapi tadi dengan saya, Ibu Ani bilang tiket penerbangannya sudah dibeli untuk keberangkatan 26 Mei 2010 nanti," tutur Inspektur Jenderal Kemenkeu Hekinus Manao, Jakarta, Senin (17/5/2010).
Hal ini berarti pada tanggal tersebut secara resmi Sri Mulyani bukan lagi menjabat sebagai Menkeu, melainkan duduk di salah satu kursi petinggi di Bank Dunia menggantikan Juan Jose Daboub yang habis masa jabatannya. Kabar yang tersiar menyebutkan, Sri Mulyani resmi menduduki jabatan barunya tersebut per 1 Juni 2010.
Jelang keberangkatannya, agenda Menkeu tampak lebih padat dari biasanya. Namun, agenda tersebut bukan untuk urusan pengelolaan keuangan negara. Berdasarkan pengamatan, Menkeu kerap menghadiri acara perpisahan, mulai dari yang diadakan wartawan hingga dengan pejabat dan karyawan internal Kemenkeu.
Seperti hari ini, seusai menggelar perpisahan dengan pejabat dan karyawan internal Kemenkeu, Sri Mulyani harus melayani permintaan foto bersama. (Kontan/Christine Novita Nababan)
di Pos-kan Oleh :
Samuel David Lee
21209554
1 EB 02
Rabu, 26 Mei 2010
Jelang Keberangkatan, Sri Mulyani Pulang Kampung
JAKARTA. Sri Mulyani Indrawati baru akan bertolak ke Washington DC, Amerika Serikat, esok hari, Rabu (26/5). Namun, mantan Menteri Keuangan itu masih menyempatkan diri pulang kampung untuk berpamitan. Sri Mulyani melawat ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), institusi pertamanya yang mendudukkan dia di kursi pemerintahan.
“Bappenas merupakan instansi penting, baik dari sisi historisnya, maupun peranannya akhir-akhir ini. Pengalaman saya 14 bulan selama di Bappenas, merupakan episode pembelajaran,” kata Sri Mulyani yang pernah duduk di kursi tertinggi di Bappenas periode Oktober 2004-Desember 2005 tersebut.
Ketika menjabat sebagai Kepala Bappenas, dia mengenang, banyak beban dalam kepemimpinannya. Pasalnya, Bappenas bukan cuma memiliki peranan besar dalam perencanaan pembangunan nasional, tapi juga pada saat yang sama memiliki peran dalam dinamika politik.
“Beruntung, waktu itu masih Kabinet Indonesia Bersatu I, yang mana dipimpin presiden dan wakil presiden baru. Terlebih lagi, wakil presidennya memiliki pengalaman birokrat,” ujarnya.
Ke depan, Sri Mulyani berharap, Bappenas di bawah kepemimpinan Armida S Alisjahbana, yang adalah kakak kelasnya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dapat menjadi ikon institusi terhormat dengan sumber daya manusianya yang memiliki intelektual dan integritas tinggi.
di Pos Kan Oleh :
Samuel David Lee
21209554
1 EB 02
sumber : Christine Novita Nababan
“Bappenas merupakan instansi penting, baik dari sisi historisnya, maupun peranannya akhir-akhir ini. Pengalaman saya 14 bulan selama di Bappenas, merupakan episode pembelajaran,” kata Sri Mulyani yang pernah duduk di kursi tertinggi di Bappenas periode Oktober 2004-Desember 2005 tersebut.
Ketika menjabat sebagai Kepala Bappenas, dia mengenang, banyak beban dalam kepemimpinannya. Pasalnya, Bappenas bukan cuma memiliki peranan besar dalam perencanaan pembangunan nasional, tapi juga pada saat yang sama memiliki peran dalam dinamika politik.
“Beruntung, waktu itu masih Kabinet Indonesia Bersatu I, yang mana dipimpin presiden dan wakil presiden baru. Terlebih lagi, wakil presidennya memiliki pengalaman birokrat,” ujarnya.
Ke depan, Sri Mulyani berharap, Bappenas di bawah kepemimpinan Armida S Alisjahbana, yang adalah kakak kelasnya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dapat menjadi ikon institusi terhormat dengan sumber daya manusianya yang memiliki intelektual dan integritas tinggi.
di Pos Kan Oleh :
Samuel David Lee
21209554
1 EB 02
sumber : Christine Novita Nababan
Langganan:
Postingan (Atom)