Menurut Maksum dan earlyanti (2004) Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara terus menerus. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi rendahnya tingkat harga artinya tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukkan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus menerus dan saling mempengaruhi. Istilah inflsi juga di gunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Secara umum menurut Bank Indonesia penyebabnya inflasi terbagi ke dalam 3 macam, yakni: Pertama, tarikan permintaan (demand-pull inflation). Inflasi ini timbul apabila permintaan agregat meningkat lebih cepat dibandingkan dengan potensi produktif perekonomian. Kedua, dorongan biaya (cosh-push inflation). Inflasi ini timbul karena adanya depresiasi nilai tukar, dampak inflasi luar negeri terutama negara-negara partner dagang, peningkatan harga-harga komoditi yang diatur pemerintah (administered price), dan terjadi negative supply shocks akibat bencana alam dan terganggunya distribusi.
(www.gunadarma.ac.id/library/articles/postgraduate/.../Artikel_91207076.pdf)
Beberapa indeks yang sering digunakan untuk mengukur inflasi seperti :
- Indeks Harga Konsumen (IHK) à menunjukkan pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Dilakukan atas dasar survei bulanan di 45 kota, di pasar tradisional dan modern terhadap 283-397 jenis barang/jasa di setiap kota dan secara keseluruhan terdiri dari 742 komoditas.
- Indeks Perdagangan Besar à merupakan indikator yang menggambarkan pergerakan harga dari komoditi-komoditi yang diperdagangkan di suatu daerah
- GDP Deflator à mencakup jumlah barang dan jasa yang masuk dalah perhitungan GNP diperoleh dengan membagi GDP nominal ( atas dasar harga berlaku ) dengan GDP Riel ( atas daasar harga konstan/tahun dasar ) Penggunaan Indeks yang bervariasi itu dikarenakan arti penting masing masing barang tersebut bagi tiap kelompok masyarakat tidak sama
-JENIS-JENIS INFLASI-
Menurut Ukuran parah tidak nya inflasi maka inflasi dibagi sebagai berikut :
· Inflasi ringan (di bawah 10% setahun)
· Inflasi sedang (antara 10% - 30% setahun)
· Inflasi berat (antara 30% - 100% setahun), dan
· Inflasi tak terkendali (di atas 100% setahun)
Di Indonesia Pernah Terjadi Inflasi diatas 500 % pada tahun 1966, pada masa sekarang pemerintah menargetkan Inflasi di bawah 10 %, namun dampak inflasi bagi masyarakat tidak semata mata ditentukan tinggi nya tingkat inflasi, namun juga kelompok barang yang mengalami inflasi. Jika inflasi disebabkan oleh kelompok barang kebutuhan pokok, maka akan berpengaruh besar pada masyarakat, sebaliknya jika hanya barang mewah yg mengalami kenaikan, maka hanya berpengaruh pada sekelompok kecil masyarakat
Menurut penyebabnya inflasi dibedakan sebagi berikut :
- Demand Pull Inflation
- Cost Pull Inflation
- Supply Pull Inflation
Berdasarkan asal timbulnya inflasi
- Inflasi berasal dari dalam negeri, misalnya sebagai akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal.
- Inflasi yang berasal dari luar negeri, yaitu inflasi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.
Berdasarkan cakupan pengaruh kenaikan harga
Jika terjadi kenaikan harga secara umum hanya berkaitan dengan beberapa barang tertentu secara kontinu disebut inflasi tertutup (Closed Inflation) dan apabila kenaikan harga terjadi secara keseluruhan disebut inflasi terbuka (Open Inflation), sedangkan apabila serangan inflasi demikian hebatnya dan setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tidak terkendali (Hiperinflasi).
Berdasarkan Fundamentalitas penyebab Inflasi
- Inflasi Inti Yaitu inflasi yang dipengaruhi oleh faktor fundamental seperti: Interaksi permintaan-penawaran, Lingkungan eksternal seperti nilai tukar, harga komoditi internasional, inflasi mitra dagang dan Ekspektasi Inflasi dari pedagang dan konsumen
- Inflasi non Inti Yaitu inflasi yang dipengaruhi oleh selain faktor fundamental. Seperti terdiri dari :Inflasi Volatile Food. ( Inflasi yang dipengaruhi shocks dalam kelompok bahan makanan seperti panen, gangguan alam, gangguan penyakit.) dan Inflasi Administered Prices (Inflasi yang dipengaruhi shocks berupa kebijakan harga Pemerintah, seperti harga BBM, tarif listrik, tarif angkutan, dll)
posted by @samzLee
Tidak ada komentar:
Posting Komentar