Jumat, 25 Desember 2009

Perang Operator Seluler

Sudah lihat iklan promosi IM3 yang baru ? Rp 0,01 / detik ? Atau iklan XL yang kawin sama monyet? Belum operator operator lainnya yang menawarkan promosi bicara gratis selama 90 hari, 0 rupiah, cashback, dll. Awal tahun 2008 peperangan sudah dimulai, kita lihat nanti bagaimana perkembangan bisnis operator seluler di Indonesia hingga akhir tahun nanti.

Dengan perang ini, tentu saja konsumen yang diuntungkan oleh keadaan ini. Tapi sebagai konsumen kita tentu harus pintar pintar memilih dan mengerti promosi yang ditawarkan itu seperti apa kenyataannya, karena belum tentu semua promosi itu benar benar murah, menguntungkan, dan sesuai dengan kebutuhan anda. Contohnya : promosi yang banyak dilakukan untuk tarif yang BENAR BENAR MURAH, hanya ke sesama operator, sedangkan kolega, atau keluarga anda tidak menggunakan layanan operator tersebut, tentu saja percuma anda menggunakan operator tersebut.

3 operator seluler terbesar di Indonesia, pada tahun lalu membukukan laba yang cukup besar, dan sejak tahun lalu sebenarnya perang harga layanan suara juga sudah dimulai. Promosi yang dilakukan oleh para operator seluler sebenarnya belum menggerus keuntungan mereka, karena diimbangi dengan peningkatan jumlah konsumen dan pemakaian. Pemerintah pun juga tanggap dengan mengeluarkan peraturan baru, formulasi tarif interkoneksi berbasis biaya, yang mengakibatkan penurunan tarif ritel dari operator seluler.

Tren penurunan harga layanan suara juga terjadi bukan hanya di Indonesia, tapi juga di hampir seluruh negara, mulai negara negara Asia, Eropa, hingga Amerika. Terakhir Sprint dan AT&T di Amerika meluncurkan promosi US$ 100 unlimited calls. Namun yang terjadi di Indonesia layanan suara masih sangat mendominasi pendapatan operator, dan berimbas mengurangi kapasitas layanan datanya, untuk mencukupi permintaan layanan suara. Jika terus terusan terjadi perang harga untuk layanan suara, padahal sebagian besar pendapatan berasal dari layanan tersebut, lambat laun operator seluler di Indonesia harus mencari sumber pendapatan lainnya, jika ingin tetap survive dan menjaga margin keuntungannya.
Di sisi lain, perkembangan mobile marketing, mau tidak mau melibatkan operator seluler, karena apapun bentuk kegiatan mobile marketing yang dilakukan, pasti menggunakan jaringan operator seluler. Mobile Marketing bisa menjadi salah satu sumber pendapatan baru bagi operator, jika tepat mengelolanya. Tinggal kita lihat, bagaimana operator seluler berusaha mempertahankan tingkat keuntungannya, dalam bersaing dengan saudara sesama operator seluler lainnya.Indonesia Civil War has begun......

sumber : www.mobimarketing.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar